Jumat, 20 September 2024

Awas! Beras Mengandung Racun Arsenic Alami, Begini Cara Menghilangkannya

beras.jpg

Para ahli mengungkapkan cara terbaik untuk menyaring racun alami tanpa kehilangan nutrisi mineral pada beras saat memasak nasi.

Arsenik adalah karsinogen grup 1 yang dapat berakibat fatal bagi manusia dalam dosis tinggi. Racun ini larut dalam air dan meresap ke dalam tanaman saat tumbuh di sawah, dan peneliti dari Universitas Sheffield, Inggris telah menemukan metode untuk memasak nasi terbaik untuk menghilangkan arsenik tersebut.

Beras mengandung arsenik tingkat tinggi secara alami, racun yang dapat berakibat fatal bagi manusia, dan para ahli dari Universitas Sheffield telah mengungkapkan cara terbaik untuk menghilangkannya saat memasak nasi.
Tahapannya adalah sebagai berikut:

  1. rebus air dalam panci sampai mendidih
  2. masukkan beras ke dalam panci tersebut selama lima menit
  3. angkat beras dari panci dan keringkan, tindakan ini akan menghilangkan sebagian besar kandungan arsenik dalam beras
  4. selanjutnya lakukan menanak nasi dengan menambahkan air bersih dalam panci kedua, rebus air kembali sampai mendidih
  5. masukkan beras yang tadi telah dikeringkan ke dalam panci, turunkan api dan tutup panci dan tunggu nasi sampai tanak.

tahap-menanak-nasi-dailymail.jpg

Peneliti dari Universitas Sheffield menemukan metode perebusan setengah jadi ini adalah cara paling efektif untuk mengurangi kadar arsenik dalam beras. Studi mereka yang diterbitkan di Science of the Total Environment menunjukkan bahwa metode ini menghilangkan lebih dari 50 persen arsenik alami dalam beras merah. Untuk beras putih, angka ini melonjak hingga 74 persen.

Menurut Food Standards Agency (FSA), tingkat maksimum paparan arsenik yang aman adalah delapan mikrogram per kg berat badan setiap hari. Rata-rata pria di Inggris memiliki berat 83.6kg (13 stone 2 pound), membuat batas harian mereka 668 mikrogram, atau 0.6 miligram.

Inggris mengikuti peraturan Komisi Eropa saat ini yang menyatakan bahwa kadar arsenik tidak boleh melebihi 0,20 mg per kilogram pada beras putih dan 0,25 mg per kg pada beras merah. Oleh karena itu, hanya orang-orang yang konsumsi beras putih dengan berat melebihi 3 kg (6,6 pon) atau beras merah 2,4 kg (5,3 pon) yang melebihi ambang batas setiap hari, dapat menyebabkan kanker paru-paru, kulit dan kandung kemih.

Namun, metode menghilangkan racun berbahaya dari beras tersebut ternyata tidak menghilangkan semua nutrisi yang ada dalam beras atau nasi.

Dr Manoj Menon, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan: 'Bagi konsumen nasi, ini adalah berita bagus. Ada kekhawatiran dari para penduduk tentang nasi yang mengandung arsenik. tetapi metode kami yang baru dikembangkan, PBA, mudah dan ramah di rumah sehingga semua orang dapat menggunakannya. Kami tidak tahu jumlah arsenik dalam setiap paket beras yang kami beli; meskipun beras merah secara nutrisi lebih unggul daripada beras putih seperti yang ditunjukkan oleh data kami, beras merah mengandung lebih banyak arsenik daripada beras putih.

"Kami sangat merekomendasikan metode ini saat menyiapkan nasi untuk bayi dan anak-anak karena mereka sangat rentan terhadap risiko paparan arsenik."

tanaman-padi.jpg

Bahan kimia beracun terkumpul secara alami di dalam tanaman dan telah dikaitkan dengan penyakit, kanker terkait makanan, dan penyakit hati. Dalam kasus yang serius, bisa mengakibatkan kematian. Arsenik diklasifikasikan sebagai karsinogen grup 1 oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker dan masuk ke tanaman karena larut dalam air. Padi, yang ditanam di sawah, menyerap arsen sepuluh kali lebih banyak dari tanah dibandingkan dengan tanaman lainnya. Sebagian besar tersimpan di selubung luar beras, yang membuat varian cokelat memiliki konsentrasi lebih tinggi daripada putih.

Beras mengandung sejumlah kecil arsenik, yang dalam dosis besar merupakan racun yang terkait dengan berbagai kondisi kesehatan dan kanker terkait makanan.

Arsenik terjadi secara alami di dalam tanah, meskipun konsentrasinya lebih tinggi di daerah yang secara historis menggunakan herbisida berbasis arsenik atau di mana air irigasi mengandung arsenik. Ketika petani menanam tanaman seperti padi dalam kondisi banjir, arsenik dikeluarkan dari tanah dan masuk ke dalam air. Tanaman padi itu seperti tabung besar atau sedotan yang menarik air dari akarnya ke daunnya. Beras secara alami mengambil arsenik karena arsenik meniru molekul lain yang secara istimewa ditarik oleh tanaman ini dari tanah. Arsenik juga merupakan racun bagi tanaman padi, dan mereka memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari tingkat yang lebih tinggi. Salah satu metode termasuk mengaktifkan protein yang menyerap arsenik dalam sel dan jaringan tumbuhan tertentu.

Weits, ngeri ya? Jangan khawatir, yang penting dosis tidak terlalu banyak atau tidak berlebihan dan tahukah anda bahwa cara menghilangkan racun arsenik alami dalam tanaman padi (beras) ternyata telah dilakukan oleh nenek moyang kita bahkan sampai dengan saat ini dalam proses menanak nasi, ya walaupun dengan peralatan dan teknik yang sedikit berbeda.

Terutama bagi orang Jawa, proses menanak nasi sedikit mirip dengan cara yang dipaparkan oleh orang Inggris tadi, atau oleh para peneliti Universitas Sheffield diatas. Jadi proses menanak nasi (memasak beras) bagi orang Jawa, khususnya yang masih menggunakan peralatan tradisional adalah sebagai berikut:

  1. cuci beras dengan air bersih, lakukan berulang, orang Jawa menyebutnya "mususi", yaitu: masukkan beras dalam ketel (panci tebal) berisi air bersih, aduk-aduk dengan tangan, buang airnya, masukkan air bersih kembali, aduk-aduk kembali, buang airnya kembali sampai 3 kali atau kira-kira sampai air buangannya sudah kelihatan bening/bersih
    ketel.jpgmususi-beras.jpg
  2. masukkan air bersih kembali dalam ketel berisi beras tadi, ukur tinggi air kira-kira 2 ruas jari telunjuk dari dasar beras di bawahnya
  3. rebus beras dalam ketel tersebut sampai mendidih, kemudian tunggu sampai airnya hilang/surut atau kering, tapi jangan terlalu kering nanti nasi menjadi gosong dan malah jadi "intip" hehehe
    nasi-intip.jpg
  4. setelah air surut atau kering dan beras hampir tanak menjadi nasi, maka kecilkan api:
    • kalau menggunakan tungku kayu, kurangi kayu yang dibakar dan sisakan arangnya saja yang masih membara, diamkan ketel di atas tungku kira-kira 30 menit untuk menjadikan nasi benar-benar tanak/masak dan siap santap.
    • kalau menggunakan kompor minyak, kecilkan api kira-kira sampai hanya sebagai pemanas ketel tersebut (lakukan sesuai feeling anda biar nasi tidak jadi gosong kalau api kebesaran...hehehe), atau kalau takut feeling mengecilkan api kompor minyak tidak sesuai, lakukan cara dengan panci kedua atau "dandang" seperti cara selanjutnya dibawah ini
    • kalau menggunakan kompor gas, caranya lebih rumit, yaitu masak kembali nasi setengah tanak tadi ke dalam panci kedua, atau orang Jawa menyebutnya panci "dandang". Sebelumnya panci dandang tadi diisi air di bagian bawahnya, dan rebus air tersebut sampai mendidih, setelah mendidih, nasi setengah tanak dari ketel pindahkan ke panci dandang, dan masak kembali kurang lebih 15 menit sampai nasi benar-benar tanak
      panci-dandang.jpg
  5. cara yang lebih simpel lagi yaitu menggunakan rice cooker, ya di zaman modern ini siapa sih yang tidak tahu rice cooker, mesin penanak nasi dengan energi listrik. hahahaha. Anda tinggal cuci beras "mususi" seperti dalam langkah nomor 1 diatas, kemudian tinggal masukkan beras ke dalam rice cooker, setel alatnya untuk menanak nasi, dan sudah, anda tinggal menunggu nasi matang. Sederhana bukan?
    rice-cooker.jpg

Demikian cara-cara menanak nasi yang benar untuk menghilangkan kandungan racun arsenik alami dalam tanaman padi atau kemudian menjadi beras, semoga bermanfaat.

Sumber: